seren taun

 

Seren Taun adalah upacara adat masyarakat Sunda yang menandai pergantian tahun dalam sistem pertanian tradisional. Ritual ini merupakan ungkapan syukur atas panen dan harapan untuk hasil panen yang lebih baik di tahun berikutnya.


Ciri Khas Seren Taun:


Ritual pengangkutan padi ke lumbung (leuit) dengan prosesi adat.


Tarian dan pertunjukan seni tradisional Sunda.


Pembacaan doa oleh tetua adat.


Perayaan diakhiri dengan kenduri bersama masyarakat.



Makna dan Fungsi


Seren Taun merupakan bagian dari filosofi agraris masyarakat Sunda yang menjunjung tinggi keseimbangan alam dan kehidupan.

sumber : Chatgpt 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

suran agung

Gambar
 Suran Agung adalah sebuah tradisi tahunan yang dilakukan oleh perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan Persaudaraan Setia Hati Winongo(PSHW) di Madiun, Jawa Timur. Tradisi ini biasanya berlangsung menjelang 1 Suro dalam penanggalan Jawa (bertepatan dengan Tahun Baru Islam, 1 Muharram). Acara ini bertujuan untuk menghormati para leluhur dan pendiri perguruan silat, serta sebagai bentuk introspeksi diri bagi para pesilat. Ribuan anggota dari berbagai daerah berkumpul di Madiun untuk mengikuti ritual, ziarah ke makam para pendiri, serta latihan bersama. Selain memiliki makna spiritual, Suran Agung juga menjadi ajang mempererat tali persaudaraan di antara anggota perguruan. Namun, karena banyaknya peserta dan euforia yang tinggi, pemerintah setempat biasanya menerapkan pengamanan khusus untuk menghindari konflik atau ketegangan di jalan selama acara berlangsu ng. Sumber : Chatgpt 
Baca selengkapnya

wayang kulit

Gambar
 Wayang Kulit berasal dari Indonesia, khususnya dari pulau Jawa dan Bali. Asal usulnya diperkirakan dapat ditelusuri kembali ke sekitar abad ke-10, meskipun beberapa sumber mengatakan seni ini sudah ada sejak zaman kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia. Wayang Kulit berakar pada tradisi religi dan mitologi Hindu, yang dibawa ke Indonesia oleh para pedagang dan penyebar agama Hindu-Buddha. Konon, Wayang Kulit awalnya digunakan untuk menyampaikan ajaran agama dan moral melalui pertunjukan yang menggabungkan cerita-cerita epik seperti Ramayana dan Mahabharata. Selama waktu, wayang kulit berkembang dan menjadi bagian integral dari budaya Indonesia, dengan berbagai daerah menyesuaikan pertunjukan ini sesuai dengan budaya lokal mereka. Pada masa kerajaan Majapahit (sekitar abad ke-14 hingga 15), wayang kulit semakin populer dan menjadi sarana hiburan sekaligus pendidikan. Di Bali, wayang kulit juga diadaptasi ke dalam tradisi keagamaan, dengan pertunjukan wayang kulit sering diadakan sebaga...
Baca selengkapnya